Jumat, 10 Desember 2010

SETTING WEB DATABASE DENGAN CMS WORDPRESS DI SUSE11.1



  1. Install paket-paket yang diperlukan untuk membuat web database serta cms wordpress di linux suse 11.1yaitu: apache2, apache2-example-pages, apache2-mod_php5, php5, php5-mysql, dan mysql
  1. Edit file httpd.conf pada directory /etc/apache2 dengan  vi /etc/apache2/httpd.conf.Tambahkan kata index.php pada DocumentIndex, sehingga menjadi DirectoryIndex index.php index.html index.html.var (line 167).
  1. Edit file default-server.conf pada directory /etc/apache2 dengan perintah vi /etc/apache2/default-server.conf. Cari bagian kata Options None, lalu ganti kata None menjadi All. (line 22).
4.   Masuk pada directory /etc/apache2/vhost.d, pada directory itu terdapat file bernama vhost.template, copy file tersebut dengan nama lain berekstensi .conf misal cp vhost.tempate gandhy.conf
  1. kemudian edit gandhy.conf dengan perintah vi gandy.conf =>Tambahkan NameVirtualHost *:80 di atas VirtualHost :80.
    Edit ServerAdmin menjadi webmaster@gandhy.org
    Edit ServerName menjadi www.gandhy.org
    Edit DocumentRoot menjadi /home/ghandhy/public_html  dan jangan lupa jika selesai mengedit simpan dengan perintah esc:wq (enter)
  1. Setelah itu, coba restart apache, cek pada client, coba browsing ketikkan nama domain www.gandhy.org, secara default akan tampil sebagai berikut
  1. Ekstrak cms yang akan di gunakan,misalnya menggunakan wordpress.Apabila paket cms wordpress tersebut sudah ada di dalam flashdisk maka tinggal ekstark cmsnya dengan tancapkan flashdisk ke pc.jika tidak ada download cms nya.
Mount dulu flashdisk dengan cara :
    1. # fdisk -l (untuk memeriksa letak atau nama device flashdisk tersebut).
                                                       
    1. # mount /dev/sdb1 /media (mount flashdisk ke media dan sdb1 adalah nama/ letak devicenya)
    2. # cd /media/ (masuk dalam media flashdisk)
    3. # ls (melihat isi flashdisk)
    4. # tar xvfz wordpress-2.0.5.tar.gz –C /home/ghandhy/public_html/ (ekstrak wordpress ke tempat penyimpanan misal : /home/user anda/public_html)
                                              
    1. pengekstrakan cms wordpress pun berjalan dan tunggu sampai selesa.
  1. Kemudian konfigurasi mysql. Jalankan mysql terlebih dahulu dengan perintah.
    # rcmysql start.
  1. Masuk ke mysql dengan perintah :
# mysql -u root -p
Enter password : (kosongkan langsung tekan Enter)
Dan ikuti langkah di bawah ini :
Buat Database
mysql> CREATE DATABASE gandhy ;
Buat User
mysql> CREATE USER ' gandhy '@'localhost' identified by ' gandhy ' ;
Kemudian
mysql>GRANT SELECT,INSERT,DELETE,CREATE,UPDATE,DROP ON gandhy.* TO ' gandhy'@'localhost' ;
Kemudian exit.
                                           
  1. Masuk ke direktori wordpress yang di ekstrak.
           #cd /home/ghandhy/public_html/wordpress
     # ls (melihat isi wordpress)
     # cp wp-config-sample.php wp-config.php (copy setting defaultnya ke setting
               yang akan di edit )
           # vi wp-config.php (setting konfigurasinya )
  1.  edit seperti gambar dibawah.
                                                                                               
       define('DB_NAME', 'gandhy'); // Name database
       define('DB_USER', ' gandhy '); // Nama MySQL
       define('DB_PASSWORD', ' gandhy '); // Password MySQL
       define('DB_HOST', 'localhost'); // Nama rujukan
        simpan tekan tombol ESP (:wq) enter.
  1. Edit kembali file lukman.conf. Edit DocumetRoot menjadi /home/ghandhy/public_html/wordpress
                                                                                       
  1. Kemudian ubah hak akses ke direktori wordpress.
# chmod 777 /home/ghandhy/public_html/wordpress
  1. Restart Network,Bind/Named,apache2.
rcnetwork restart; rcnamed restart; rcapache2 restart.
  1. Buka browser. Coba apakah web data base-nya  berhasil. Buka www.gandhy.com (domain web server anda). Dan jika berhasil akan muncul seperti gambar dibawah. Klik install.php untuk menginstal wordpress.
                                                                                               
    1. Setelah itu akan muncul jendela wordpress installation. Pilih atau klik First Step.


                             
    1. Masuk pada First Step. Masukkan : Weblog Title : Gandhy Rokhmansyah Site (title webserver anda)Your e-mail : admin@gandhy.com (email anda terserah) setelah itu pilih Continue to Second Step.
      1. Masuk pada Second Step atau step terakhir. Anda akan mendapatkan Username dan Password secara otomatis yang mana Username dan password tersebut yang di gunakan untuk login ke webserver.
       
        1. Kemudian coba browser www.gandhy.com. Dan akan tampil web server wordpress yang anda set seperti gambar dibawah. Dan menandakan bahwa proses instalasi sudah selesai.
          1. Kemudian klik login. Coba login ke wordpress. Masukkan username dan password yang didapatkan secara otomatis pada step 2.
            1. Masuk pada Dasboard.

              1. Kemudian pilih User  > Your Profile.

                Ganti password login agar mudah di ingat saat login selanjutnya,sesuai kinginan anda mau diganti dengan kata apa teserah inti nya kata yang dapat diingat.setelah menggantinya klik update profile


                1. Cobalah untuk menulis postingan. Dengan pilih Write>write post. Tulis sebuah artikel seperti gambar dibawah. Kemudian publish.
                                                     
                  1. Setelah itu coba browser kembali web server anda. Buka www.gandhy.com (alamat web server anda). Maka akan tampak postingan yang tadi di tulis seperti gambar dibawah.
                  file pdf download disini

                    »»  READMORE...

                    Minggu, 05 Desember 2010

                    SETTING WEB SERVER SEDERHANA PADA LINUX SUSE 11.1


                    Setalah membuat domain, selanjutnya adalah dikembangkan menjadi Web Server. Pada kali ini, kita akan membahas bagaimana mensetting / kongigurasi / cara membuat sebuah web server sederhana menggunakan apache. Yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi lebih bagus dan menarik. Berikut langkah-langkah pembuatan Web Server pada linux OpenSUSE 11.1
                    1.      Install paket apache2 melalui Yast atau dapat menggunakan perintah yast –i apache2.
                    2.  Kemudian Masuk directory apache dan vhost dengan perintah
                       cd /etc/apache2/vhost.d
                    3.      Buatlah sebuah file template, untuk mempermudah meng-copy vhost.templete dengan name bebas. Gunakan perintah cp vhost.templete gandhy.conf
                    4.      Edit beberapa bagian dalam template. Pertama, di atas line 15 tambahkan bagian berikut NameVirtualHost *:80
                    5.      Yang kedua Ubah Server Admin menjadi webmaster@gandhy.org
                    6.      Kemudian yang ketiga Ganti Server Name dengan name domain yang telah dibuat, misal www.gandhy.org
                    7.      Buat sebuah user dengan nama bebas, dapat melalui YaST, contoh dengan perintah useradd -m gandhy
                    8.      Pada Line 23, ganti posisi directory domain pada kalimat DocumentRoot, misalkan menjadi DomainRoot /home/gandhy/public_html. gandhy adalah nama sebuah user account yang telah dibuat. Jadi dapat diganti menggunakan nama yang lain.
                    9.      Masuk ke directory /home/gandhy/public_html, lalu buat sebuah file induk, misalkan index.html (vi index.html)
                    10.  Restart apache2 (rcapache2 restart)
                    11.  Chek web server yang telah dibuat di pc client
                    file pdf download disini
                    »»  READMORE...

                    Kamis, 02 Desember 2010

                    Setting DNS server pada Linux Open Suse 11.1

                    DNS Server adalah Server yang berfungsi menangani translasi penamaan host -host kedalam ip address, begitu juga sebaliknya dalam menangani translate dari IP Address ke hostname. Setelah pinginstalan OS Linux Suse 11.1 selesai, maka lakukan konfigurasi ip atau setting ip eth0 dan eth1 dengan ketik 
                    vi etc/sysconfig/network/ifcfg-etho

                    dan vi /etc/sysconfig/network/ifcfg-eth1

                    setelah mensetting jangan lupa di save dengan perintah esc:wq, atau konfigurasi dengan menggunakan yast juga bisa, kemudian restart network dengan perintah rcnetwork restart  atau /etc/init.d/network restart.

                    Sebelum penyetingan DNS server anda harus melakukan instalasi packet BIND terlebih dahulu yang ada pada system operasi linux, sebab tanpa paket bind ini DNS server anda tidak akan berjalan sesuai dengan fungsinya,Adapun langkah-langkah dalam membuat sebuah DNS sederhana pada distro OpenSUSE 11.1 yakni sebagai berikut:

                    1.    Pertama, install paket bind, dapat melalui Yast, maupun dengan perintah yast -i bind
                    2.    Kemudian masuk ke directory named untuk mempermudah konfigurasi DNS dengan perintah:
                            cd /var lib/named
                    3.    Buatlah zone forward ( dengan format hampir sama dengan localhost ) dan zone reverse ( dengan format  hampir sama dengan 0.0.127.in-addr.arpa ). Zone forward adalah zone yang digunakan untuk merubah angka menjadi bentuk kata / karakter, sedangkan zone reverse berfungsi untuk merubah kata/karakter menjadi angka.Copy file localhost.zone untuk zona forward dan reverse.
                    Zona forward ( cp localhost.zone gandhy ),zona revese ( cp 127.0.0.1.zone 192.168.12.1 ).
                    4.    Edit named.conf untuk menambahkan list zona yang sudah di buat tadi
                          dengan perintah vi /etc/named.conf dan tambahkan # di depan  include “/etc/named.conf.include”;
                         ( sehingga warnanya menjadi biru ) dan jangan lupa save dengan perintah esc:wq,sebagai contoh,              perhatikan gambar berikut :
                    5. edit file gandhy ( vi gandhy ) jika selesai save dengan perintah esc:wq seperti pada gambar
                    6. edit file 192.168.12.1 ( vi 192.168.12.1 ) jika selesai save dengan perintah esc:wq seperti pada gambar
                    7. edit resolv dengan perintah vi /etc/resolv.conf
                    8.kemudian restart named dengan perintah rcnamed restart dan lihat apakahDNS server-nya sudah jadi dengan perintah nslookup.
                    9.Lakukan pengecekan pada client dengan ping ip dan domain,serta lakukan  nslookup juga DNS ( name system ) yang telah dibuat dengan perintah nslookup, lalu tekan enter.jika berhasil maka tampilan seperti pada gambar berikut:
                    file pdf download disini
                    »»  READMORE...

                    Sabtu, 30 Oktober 2010

                    CRACK WIN XP-VISTA-SE7EN

                    Yeach.......kenak genuine deach....!!!!
                    teriak seorang rekan yg sedang asik berselancar di lautan dunia maya...
                    dan tanpa sengaja mengupdate windows X nya,,,,,
                    terpaksa deach windows jadi black...hitam dgn tanda di bawah kanan bertuliskan logo genuine,tak bisa diapa-apakan wallpaper nya....,
                    ya..sudahlah....install ulang aja....pasrahnyaaaa.
                    EEEE....EEEEE.......Jangan install dulu.....,
                    program sudah terintall semua...,
                    tertata bagus dan rapi...masag harus install lagi satu-satu....,
                    belum lagian data yg harus diselamatkan....,
                    Ndag usahlah di install ulang... buang" wktu aj...
                    mending PAKAI GENUINE crack aja.....
                    semuanya jadi beres...
                    windows pun kembali normal seperti biasa,


                    DOWNLOAD DULU DISINI

                    nah kalau udah donwload,
                    extrac dulu filenya langsung aja tanpa password ko......k.
                    GENUINE ini bisa juga untuk windows XP, Vista atau seven ....,
                    setelah diextrac langsung buka filenya dan klik 2X installer.bat nya...,
                    kalau ada pertanyaan silahkan tekan tombol apa saja.
                    selesai dech....
                    nah!!!
                    lalu jangan lupa di restart windowsnya....
                    Windows anda telah KEMBALI SEPERTI SEMULA.. .
                    semoga bermanfaat.... 



                    info: ACOM
                    »»  READMORE...

                    Senin, 10 Mei 2010

                    Memeriksa AutoRun Registry

                    Autorun registry adalah suatu subkey registry (cabang syaraf) Windows yang
                    berguna untuk menjalankan suatu program secara otomatis saat Windows
                    dihidupkan. Jadi, jika ingin agar file X.EXE (misalnya) aktif saat Windows
                    dihidupkan, maka kita harus menulisi subkey autorun ini dengan suatu nama
                    value yang berisi data yang menyebutkan bahwa file X.EXE adalah file yang
                    harus dieksekusi. Lebih kurang begitulah… Pada bagian ini kita akan melihat
                    beberapa cara untuk memeriksa autorun registry Windows. 

                    1. Memakai Msconfig 
                     Tools standar milik Windows untuk memeriksa konfigurasi autorun adalah
                    program System Configuration Utility atau lebih dikenal dengan nama msconfig.
                    File pengaktif program tersebut bernama msconfig.exe. Untuk memanggilnya
                    dilakukan via perintah Run dari menu Start. Klik Start - pilih Run dan ketikkan
                    msconfig. Tekan Enter atau klik OK.


                    Jendela System Configuration Utility akan muncul dan terlihat beberapa tab.
                    Kita tidak akan membahas semuanya. Kita hanya akan berkonsentrasi pada tab
                    Startup. Yang lain pelajari sendiri… ☺ Tab Startup ini berguna untuk melihat
                    program apa saja yang akan dijalankan oleh Windows pada saat Windows
                    diaktifkan. Ini dia! Virus biasanya akan memblokir penggunaan program ini.
                    Entah itu dengan mematikan pilihan Run atau memonitor caption (judul/nama)
                    jendela program yang sedang aktif. Jika jendela ini aktif, secara otomatis virus
                    akan segera menutupnya atau mungkin melakukan booting ulang. Terserah ama
                    program virus.


                    Pada tab ini akan terlihat kolom Startup item, yang menunjukkan nama item
                    yang akan dijalankan saat Windows diaktifkan. Juga kolom command yang
                    biasanya berisi program yang diaktifkan plus parameternya jika ada. Sedangkan
                    kolom Location menunjukkan lokasi subkey (syaraf) registry yang menyimpan
                    setting data ini. Pada contoh terlihat nama ctfmon ternyata milik program yang
                    bernama ctfmon.exe dan berada di folder d:\windows\system32.
                    Virus biasanya akan membuat suatu nilai di sini, agar file yang memicu pengaktif
                    programnya dijalankan saat booting Windows terjadi. Sehingga penelitian
                    di bagian ini amat penting untuk dilakukan. Celakanya lagi, virus-virus sekarang
                    memasangkan nama itemnya dengan nama yang “berbau-bau” nama file sistem
                    Windows. Hal ini untuk mengelabui pemakai yang memeriksanya. Misalnya
                    dengan nama windows.exe, svc0host.exe, rundlll.exe, dan lain sebagainya.
                    Di sini kejelian kitalah yang menentukan sukses tidaknya mengenali file virus.
                    Dan ini perlu latihan…. ☺
                    Jika kita sudah menemukan item yang kita curigai, hilangkan tanda centang
                    yang ada di depan startup item. Jika tidak dicentang, artinya item tersebut tidak
                    akan dijalankan saat booting dilakukan. Sebaliknya, jika dicentang, maka akan
                    dijalankan. Setelah kita melakukan proses centang dan un-centang … ☺ klik
                    OK dan lakukan booting ulang agar proses pengubahan menjadi aktif.


                    2. Memakai Regedit
                    Tools standar milik Windows lainnya yang dapat dipakai untuk memeriksa
                    konfigurasi autorun registry adalah program Registry Editor atau lebih dikenal
                    dengan nama Regedit. File pengaktif program tersebut bernama regedit.exe.
                    Untuk memanggilnya dilakukan via perintah Run dari menu Start. Klik Start -
                    pilih Run dan ketikkan regedit. Tekan Enter atau klik OK.


                    Program registry editor akan tampil. Pergilah ke lokasi:
                    HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\
                    Run
                    Klik ganda berulangkali pada subkey yang terlihat. Sehingga lokasi tersebut
                    ditemukan.

                    Pada subkey Run inilah biasanya virus akan menuliskan nama value baru untuk
                    mengaktifkan program virus. Untuk menghapus data yang ada, klik nama value
                    dan tekan DEL. Wasalam … masukan akan hilang. Untuk menampilkannya lagi
                    terpaksa kita harus mengetik ulang. ..
                    Lokasi-lokasi lain yang perlu kita periksa dalam rangka autorun registry ini
                    adalah:
                    HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\
                    Run
                    HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\
                    RunOnce
                    HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\
                    RunOnceEx
                    HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run
                    Jika ditemukan nama yang menurut Anda aneh (seperti Anda dan saya .. ☺)
                    sikat saja!!! enggak pake lama ..



                    3. Memakai A-squared Hijack
                    Cara lain untuk memeriksa registry startup ini adalah dengan memakai program
                    a-squared Hijack. Jika kita aktifkan program ini, maka akan terlihat pada
                    Autoruns bagian Registry. Perhatikan pada bagian All users.



                    Di sana akan terdapat beberapa folder yang menunjukkan subkey pada registry
                    yang dapat dipakai untuk mengaktifkan program. Pada tampilan terlihat Run
                    RunOnce, RunOnceEX, RunService, RunServiceOnce. Jika folder tersebut tidak
                    grey, berarti ada isian datanya. Pada contoh, folder Run berisi tiga nama
                    masukan. Yaitu smapp, 1A-Stardock Traymonitor, dan adobe. Jika kita ingin
                    agar program tidak dijalankan pada saat Windows dihidupkan, maka hilangkan
                    tanda centang yang ada di depan Name. Sebaliknya, jika kita ingin mengaktifkan
                    program, maka harus dicentang.
                    Untuk folder Current User menunjukkan isian bagi user yang sedang aktif. Jika
                    kita lihat isinya, lain dengan untuk All Users.


                    Untuk mematikan atau menghidupkan isian dilakukan dengan cara yang sama
                    seperti yang baru saja kita bahas. Klik kotak di depan nama value untuk menampilkan
                    dan menghilangkan tanda centang. Jika dicentang, file tersebut akan
                    dijalankan saat booting. Jika tidak dicentang, berarti program tersebut tidak
                    diaktifkan pas Windows melakukan booting. Paham ‘kan?



                    4. Memakai CSHW
                    Selain dengan cara-cara di atas, kita dapat memakai jasa CSHW. Program
                    CSHW dilengkapi dengan modul CSRRE singkatan dari CyberSufi Run
                    Registry Editor. Yang dapat diaktifkan dengan memilih FIX RUN. Coba lihat
                    bab yang membahas CSHW. Di sana sudah saya terangkan cara pemakaian
                    program CSRRE. Tampilan CSSRE adalah sebagai berikut.


                    Itulah! Beberapa tools yang dapat dipakai untuk mengendalikan masukan
                    autorun registry. Dengan “bersihnya” bagian ini, kita telah mencegat aktifnya
                    virus saat Windows kita hidupkan.
                    »»  READMORE...

                    Selasa, 04 Mei 2010

                    Optimalisasi Windows XP

                    Saat bekerja, sistem komputer akan memakai memory. Itu jelas sekali!
                    Sering kali sistem komputer membutuhkan RAM lebih dari memory (RAM)
                    fisik yang dimilikinya. Loh … kalau begitu, komputer bisa macet dong?
                    Bisa tidak mau bekerja? Jawabnya: tidak juga. Di sinilah peran pagefile
                    dibutuhkan. Jadi, saat memory kehabisan RAM fisik, ia akan berusaha
                    membuat apa yang disebut dengan pagefile. Dengan teknologi pagefile
                    ini, komputer menjadikan sebagian isi disk menjadi memory tambahan.
                    Jadi, memang kehadiran pagefile agak sulit untuk kita tolak...
                    Singkat kata, Pagefile dibutuhkan saat komputer kita membutuhkan
                    tambahan RAM. Itu teorinya! Namun, pada kenyataannya dalam
                    bekerja, Windows akan selalu berusaha membuat pagefile secara
                    “natural”. Artinya, biar memory fisik kita bersisa banyak, Windows tetap
                    akan memakai pagefile dalam bekerja.
                    Menurut beberapa rumor, ada
                    yang bilang bahwa 12 MB Virtual Memory harus selalu ada untuk sistem
                    operasi tanpa mempedulikan jumlah RAM yang ada. Katanya sih karena
                    Windows didesain untuk melakukan “dump” memory sistem ke pagefile
                    jika terjadi masalah crash (kerewelan sistem). Okelah! Apa pun itu, ini
                    sekadar info saja. Yang jelas Windows tetap akan memakai pagefile,
                    biarpun kita mempunyai memory yang cukup banyak tersisa. Titik...
                    Oke, kita kembali ke permasalahan. Jadi, dapat dikatakan secara kasar
                    bahwa Pagefile adalah file temporer yang ada pada hard disk yang
                    dipakai oleh sistem operasi untuk melakukan pertukaran (swap) darimemory ke hard disk dalam rangka membebaskan memory dari program
                    yang sedang dijalankan.
                    Definisi yang rumit bukan? hahaha... Jadi, data program yang tidak
                    muat pada memory komputer, akan disimpan pada file temporer, yang
                    lebih ngepop disebut dengan paging file.


                    1. Membaca Tab Performance Task Manager
                    Untuk dapat menentukan paging file dengan pas, mau tidak mau kita
                    harus mencari tahu berapa memory yang kita pakai, dan berapa banyak
                    yang tersedia pada disk. Dan cara tergampang untuk mengetahui hal itu,
                    kita dapat memakai program yang telah disediakan Windows, yaitu Task
                    Manager.
                    Untuk mengaktifkan Task Manager, tekan kombinasi tombol
                    ctrl+alt+del. Atau lakukan klik kanan pada taskbar dan memilih Task
                    Manager. Jendela Task Manager akan tampil. Klik tab Performance.

                     Ada beberapa komponen informasi yang
                    dapat kita cermati. Kita tidak akan detail-detail amat. Pusing dan
                    membosankan. Asal tahu saja, ya? Jika Sampeyan ingin info yang lebih
                    dalam, coba amati sendiri.
                    Komponen informasi yang ada pada tab Performance adalah sebagai
                    berikut.
                    * CPU Usage
                    Grafik yang menunjukkan waktu yang dibutuhkan prosesor dalam
                    bekerja. Ditampilkan dalam persen.
                    Jadi, konter ini adalah indikator dari kegiatan prosesor pada saat ini.
                    Jika prosesor kita sedang sibuk bekerja, maka indikator akan naik. Dan
                    dapat dipastikan komputer akan berjalan dengan lambat. Pada contoh
                    adalah 15%. Emm... nggak terlalu sibu...
                    * CPU Usage History
                    Fungsi indikator ini untuk melihat sejarah pemakaian CPU. Ditampilkan
                    dalam bentuk grafik. Tampilan grafik bergantung pada setting-an pada
                    Update speed dalam menu View.
                    High = dua kali per detik
                    Normal = satu kali per dua detik
                    Low = satu kali dalam 4 detik
                    Pause = tidak di-update
                    * PF Usage
                    Jumlah paging file (PF) yang dipakai oleh sistem. Jika komputer mendekati
                    memory maksimum, kita dapat meningkatkan ukuran page file. (Ini yang
                    sebetulnya yang sedang kita bahas.) Pada gambar di atas adalah
                    153 mb.
                    * Page File Usage History
                    Grafik untuk menunjukkan jumlah dari pagefile yang telah digunakan.
                    Grafik ini juga terpengaruh dengan setting-an update speed pada menu
                    View.
                    * Totals
                    Bagian ini akan memberikan informasi tentang jumlah total handles,
                    threads, dan processes yang sedang dijalankan oleh komputer.

                    * Handles adalah suatu nilai yang dipakai untuk
                    mengidentifikasi secara unik suatu resource, seperti suatu
                    file atau mungkin suatu key registry. Dengan handle ini,
                    suatu program dapat memakainya. Pada contoh ini,
                    handles yang aktif adalah 5074.
                    * Threads. Suatu objek dalam suatu proses yang menjalankan instruksi
                    program.
                    * Processes. Mewakili suatu executable program yang sedang aktif,
                    seperti Windows Explorer, atau suatu servis Windows. Seperti Task
                    Manager. Pada contoh, processes yang aktif ada 22. Artinya, ada
                    22 program atau servis yang sedang aktif.
                    * Commit Charge (K)
                    Pada kelompok Commit Charge akan terdapat beberapa info. Total
                    adalah memory yang dialokasikan untuk program dan sistem operasi.
                    Oleh karena memory dikopi ke paging file, (sering disebut juga dengan
                    nama virtual memory), maka nilai Peak dapat melebihi dari ukuran
                    maksimum memory fisik.
                    Nilai total adalah sama dengan yang digambarkan dalam grafik Page
                    File Usage History
                    . Kita akan bahas lebih jauh lagi nanti, tentang
                    masalah ini. Pada contoh, Total adalah 156932, limit 492368, dan
                    peak 173104.
                    * Physical Memory (K)
                    Mewakili total physical memory (disebut juga dengan RAM) yang
                    terpasang pada komputer. Pada contoh adalah 309896.
                    Available mewakili jumlah memory bebas yang masih bisa dipakai.
                    Pada contoh adalah 309896.
                    System Cache menunjukkan physical memory saat ini yang dipakai
                    untuk map paged (paging file) file yang terbuka (dipakai). Pada contoh
                    adalah 386336.
                    * Kernel Memory (K)
                    Total adalah memory yang dipakai oleh sistem operasi kernel dan
                    device driver. Pada contoh adalah 48908.
                    Paged adalah memory yang dapat dikopi ke paging file, oleh karena itu
                    dapat membebaskan memory fisik. Memory fisik (RAM) yang telah
                    dibebaskan, kemudian dapat dipakai oleh sistem operasi untuk aktivitas
                    lain. Pada contoh adalah 39724.
                    Nonpaged adalah memory yang tetap harus ada (resident) di memory
                    fisik dan tak dapat dikopi ke paging file. Pada contoh adalah 9184.
                    Itulah sedikit info ringkas dari tab Performance. Singkat saja ya?... Biar
                    bingung, maksudnya hehehe....

                    2. Berapa Besar Ukuran Pagefile yang Ideal?
                    Jika sistem komputer memakai memory melebih kapasitas RAM yang
                    ada, artinya sistem telah memakai pagefile. Secara “natural”, Windows
                    XP akan selalu memakai pagefile “standar”. Saat kita membuka aplikasi
                    atau membuat data, pagefile biasanya akan dibuat oleh Windows.
                    Oleh karena banyaknya aplikasi dan data yang kita buka, jika dengan
                    pagefile “standar” tersebut komputer masih bekerja terlalu berat, maka
                    saatnya kita membuat pagefile tambahan.
                    Untuk menentukan pagefile tambahan yang pas, kita harus melakukan
                    pengawasan pada sistem komputer kita dan melihat berapa banyak RAMdan virtual memory (pagefile) yang dipakainya. Untuk memantau kegiatan
                    memory ini, kita tentu saja dapat memanfaatkan task manager.
                    Kita telah belajar membaca task manager bukan?
                    Panggillah Task Manager. Klik tab Performance. Kemudian pakailah
                    atau lakukan pekerjaan sampeyan yang paling optimal. Misalnya
                    membuka Word, mendengarkan lagu, memakai program-program yang
                    biasa dipakai, dan lain-lain. Pokoknya, pada kondisi “full tempur” yang
                    biasa kita lakukan.
                    Perhatikan ukuran terbesar sistem komputer yang pernah terjadi (dipakai)
                    oleh sistem saat aktivitas optimal kita lakukan. Amati selama beberapa
                    hari bila perlu (1 minggu misalnya).



                    Lalu pertanyaannya, bagaimana kita bisa mengetahui ukuran terbesar
                    dari memory yang dipakai? Entahlah...saya juga tidak tahu...ndak
                    ding… nanti saya sampeyan gebukin. Caranya, perhatikan bagian Commit Charge, bagian inilah yang wajib kita amati untuk menentukan
                    pagefile. Akan terdapat tiga info pada bagian ini.
                    Jika kita amati, pada bagian ini tampilan datanya dalam “K” (kilobyte),
                    tidak dalam “MB” (megabyte). Sebagai pengingat, 1024 K = 1 MB.
                    * Total
                    Bagian ini akan mengacu ke jumlah total sistem memory. Artinya,
                    memory fisik plus virtual pada saat ini (saat aktivitas kita sedang berlangsung).
                    Pada gambar terlihat bahwa pemakaian totalnya adalah
                    sebesar 156.932 K (156932/1024 = 153 Mb).
                    * Limit
                    Bagian ini menunjukkan memory limit sistem atau bahasa bodohnya...
                    jumlah RAM ditambah dengan jumlah virtual memory (pagefile) yang
                    telah kita alokasikan. Pada gambar terlihat bahwa datanya adalah
                    sebesar 492.368 K (492368/1024 = 480 Mb).
                    * Peak
                    Adalah total pemakaian tertinggi dari sistem memory pada saat ini. Jika
                    angka Peak lebih besar daripada Limit, kita dalam masalah kekurangan
                    memory. Kita butuh tambahan virtual memory. Pada gambar terlihat
                    bahwa nilai Peak yang terjadi adalah sebesar 173.104 K
                    (173104/1024 = 169 Mb).
                    Jika nilai peak yang dibutuhkan tidak pernah mendekati jumlah memory
                    yang tersedia pada Limit, maka secara teori kita dapat melupakan
                    penambahan pagefile...
                    Artinya, jika memory yang ada pada komputer selalu mencukupi kebutuhan
                    kita, maka tambahan pagefile yang kita buat akan sia-sia saja
                    karena tidak pernah akan disentuh oleh sistem.
                    Untuk amannya (saya sarankan begitu…), lebih baik kita tetap mendefinisikan
                    pagefile tambahan. Sekadar untuk berjaga-jaga, eh... siapa
                    tahu Windows akan bekerja ekstra keras dan tiba-tiba membutuhkan
                    tenaga memory cadangan. Ukuran standar aman, yang bisa dipakai
                    adalah 1,5 kali jumlah system memory. Artinya, jika memory komputeradalah 512 mb, maka ukuran ideal dari page file adalah 1,5 x 512 mb
                    = 768 mb. Jadi, ukuran pagefile yang seharusnya dibuat adalah
                    768 mb.


                    3. Swap Ideal?
                    Pemakai Linux selalu mengandalkan pada partisi disk yang dikhususkan
                    untuk swap. Dengan cara tersebut, swap tidak pernah mengalami fragmentasi.
                    Kita pemakai Windows alangkah baiknya jika memakai pendekatan
                    yang sama dengan Linux.
                    Jadi, kita sediakan suatu partisi yang dikhususkan untuk menangani swap
                    file. Mungkin ukurannya sebesar 1 gb. Jika komputer kita telanjur terisi
                    dengan system, maka kita dapat memakai jasa program semacam
                    “partition magic” untuk membuat partisi baru.
                    Yang perlu dicermati pula, kita tidak perlu melakukan format untuk partisi
                    swap dengan type file system yang serius, seperti NTFS atau FAT32. Pilih
                    saja FAT16 karena ia bekerja lebih cepat dibanding kedua jenis system
                    tersebut.
                    Loh… berani pakai FAT16? Itu ‘khan system “kuno”? Memang! Tapi
                    karena partisi swap hanya akan menyimpan satu file saja, maka masalah
                    “ukuran cluster” tidak begitu menjadi masalah. Terus, untuk masalah fitur
                    keamanan sistem NTFS, tentu saja tidak kita butuhkan. Bikin pusing
                    komputer saja... Kecuali jika kita memang seorang yang paranoid
                    dalam mengamankan data... atau bekerja untuk instansi yang suka
                    main rahasia-rahasia-an semacam BIN mungkin… hehehe..
                    Selanjutnya, setelah membuat satu partisi khusus, kita atur swap file
                    dengan fitur Performance Options. Caranya? Klik Start. Pilih Control Panel.


                    Jendela Control Panel akan muncul. Pada saat ini, pilih Performance
                    and Maintenance.   




                    Jendela Performance and Maintenance akan muncul. Kita pilih System.


                    Jendela System Properties akan muncul. Klik tab Advanced. 


                    Langkah selanjutnya, pada kelompok Performance. Klik tombol Settings.


                    Jendela  Performance Options akan muncul. Klik  tab Advanced. 
                    Perhatikan di kelompok paling bawah akan terdapat kelompok  Virtual
                    Memory.



                    Klik tombol Change. Kita akan mengatur nilai virtual memory (pagefile).

                    Jendela  virtual memory akan muncul. Kita tentukan di mana kita aka
                    membuat pagefile. Pada contoh ini,  saya mempunyai 1 hard disk saja
                    dan membaginya menjadi 3 partisi. Saya memilih partisi kedua alia
                    drive D. Jika kita bingung dalam menentukan ukuran pagefile, perhatika
                    info yang diberikan Windows untuk kita pada kelompok Total paging fil
                    size…. Carilah info yang berbunyi Recommended. Pada contoh ini
                    terlihat nilai untuk Recommended adalah 766 mb. Angka yang lumaya
                    gede, ya?
                    Loh… dari mana Windows kok berani-beraninya memberikan sara
                    kepada kita agar mengalokasi pagefile sejumlah itu? Jika kita runu
                    (tepatnya mengada-ada … hehehe .., maka nilai itu adalah 1,5 kali dar
                    memory fisik yang ada di komputer kita.   
                    Kebetulan memory fisik (RAM) yang ada di komputer saya adalah
                    512 mb. Jadi, kalau dihitung 1.5 mb x 512 mb = 768 mb. Teru
                    Windows memberikan saran 766. Ya…. nilai yang hampir mende
                    katilah...capek deh…. Pak perasaan, kok pembahasannya dipas
                    pasin sih?  Biarin… coba sampeyan periksa konfigurasi pagefile d
                    komputer Anda. Nilai Recommended-nya barangkali tidak akan jauh-jauh
                    dari pembahasan, ngeyel ini...

                    Oke! Anggap saja kita menurut apa saran Windows. Kita akan memakai
                    nilai 766 untuk pagefile kita.
                    Yang terpenting untuk diingat dan dilakukan adalah mengubah nilai
                    Initial Size dan  Maximum Size ke ukuran disk, yang ukurannya
                    sama dengan paritisi yang kita buat (jika kita jadi membuat partisi khusus
                    untuk swap). Atau, ke ukuran tertentu yang kita inginkan (jika kita tidak
                    ingin membuat partisi khusus swap). Pada contoh ini, saya memakai nilai
                    recommended.
                    Mengapa harus sama ukurannya? Dengan membuat ukurannya, initial
                    dan maximum sama, akan menjaga pagefile dari pengubahan ukuran
                    yang tidak perlu. Hal ini untuk menghindari masalah fragmentasi (lihat
                    bab yang membahas fragmentasi) yang dapat membuat kinerja swap
                    menurun.
                    Oke! Kita klik Custom size. Pada isian  Initial dan Maximum size
                    kita isi dengan data  766. Lalu jangan lupa klik tombol  Set. Selesai!
                    Tinggal kita klik OK untuk menyimpan setting-an pengubahan yang telah
                    kita lakukan. Dan lakukan booting ulang.
                    4. Beberapa Cara Mengoptimasi Pagefile
                    Ada beberapa cara untuk mengoptimasi pagefile. Berikut ini beberapa di
                    antaranya.
                    a.  Membuat Pagefile pada Seluruh Drive yang Ada
                    Trik lain yang dapat meningkatkan kinerja pagefile adalah dengan
                    membaginya pada semua disk yang ada. Ingat! Pada disk yang lain!
                    Tidak pada partisi disk dalam satu drive yang sama! Mengapa? Saya
                    benci mengapa sampeyan musti tanya: mengapa?... Bikin energi
                    terkuras saja untuk menjelaskannya! Alasannya, Windows mempunyai
                    kemampuan melakukan beberapa I/O call ke hardware secara simultan. 
                    Dengan kemampuan ini, Windows mampu bekerja dengan beberapa
                    pagefile sekaligus di beberapa tempat pada waktu yang berkesinam-
                    bungan. Jika kita tempatkan pagefile pada partisi dalam satu hard disk,
                    maka sia-sia saja karena hard drives tidak akan dapat melayani dua
                    permintaan secara simultan. Namun demikian, hal tersebut dapat dila-
                    kukan pada drive yang berbeda! Itulah sebabnya tidak disarankan untuk
                    membuat pagefile pada setiap partisi yang ada pada satu hard drive.  
                    Jadi, trik ini hanya berlaku, jika kita mempunyai hard disk lebih dari satu. 
                    Caranya sama saja. Pilih drive, tulis ukuran intial dan maximun sama.
                    Dan klik Set. Lakukan pada seluruh drive fisik yang diinginkan.
                    b. Cara Maniak: Mengatur Pagefile Langsung                 
                    via Registry 
                    Cara ini adalah cara maniak... capek deh… hehehe.  Karena cara ini
                    akan mengakses langsung “syaraf Windows” dan mengubahnya. Yak….
                    Tepat sekali … kita akan bermain-main dengan registry.  
                    Panggil Regedit alias program Registry Editor. Klik Start Run – ketik
                    Regedit dan tekan Enter. Dan pergilah ke lokasi:
                    HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session
                    Manager\Memory Management
                    Tampilan visualnya adalah seperti terlihat pada gambar berikut.



                    Pada subkey  Memory Management, carilah nama value
                    PagingFiles. Nama value inilah yang menyimpan info tentang paging
                    file.
                    Pada gambar terlihat nama value PagingFiles ada dengan data: 
                    D:\pagefile.sys 766 766
                    Nilai pertama menunjukkan di mana lokasi pagefile berada. Pada contoh
                    ada di drive D dan file pagefile-nya bernama pagefile.sys.
                    Nila kedua adalah ukuran minimum. Pada contoh ini berisi data 766.
                    Nilai ketiga ukuran maksimum. Pada contoh ini berisi data 766.
                    Untuk mengubah nilai tersebut secara manual, klik ganda nama value
                    PagingFiles. Maka jendela Edit Multi-String akan muncul. Ubahlah data
                    nama drive atau nilai 766, sesuai kebutuhan. Lalu klik OK. Beres bos!



                    c.Pagefile Fragmentation
                    Jika pagefile mengalami fragmentasi, kinerja sistem akan menurun. 
                    Sayang sekali Windows tidak menyediakan tools  built-in untuk
                    menangani masalah ini. Pergilah  ke situs system internals. 
                    (www.sysinternals.com). Situs ini menyediakan program
                    (PageDefrag) gratis, yang mampu menampilkan fragmentasi pada
                    pagefile dan menawarkan penataan ulang saat boot nanti. Saya tidak
                    akan cerewet membahasnya di sini. Silakan download dan coba sendiri. 
                    Kalau bingung dan tidak bisa, jangan tanya ke saya. Oke? Usaha...
                    usaha dong...
                    d. Menghapus Pagefile saat Shutdown Windows tidak akan menghapus atau membuat ulang pagefile. Ini dapat
                    menimbulkan masalah keamanan. Apalagi jika sampeyan seorang yang
                    paranoid…
                    Jika data-data yang kita buat sensitive, kita dapat membersihkan pagefile
                    saat shutdown. Untuk dapat melakukan  trik ini, kita akan “mengobok-
                    obok” registry lagi.
                    Pada swap file (pagefile) yang cukup besar, hal ini akan mengakibatkan
                    bertambahnya waktu shutdown karena Windows harus menghapus data
                    pagefile terlebih dahulu.
                    Untuk mulai melakukan manipulasi, panggil Regedit alias program
                    Registry Editor. Dan pergilah ke lokasi:
                    HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session
                    Manager\Memory Management



                    Pada subkey  Memory Management, carilah nama value
                    ClearPageFileAtShutDown. Klik ganda nama value tersebut, dan
                    ubahlah isian Value datanya dengan angka  1. Lalu klik OK! Selesai.
                    Lakukan booting.



                    Untuk menormalkan lagi, kembalikan isian datanya menjadi 0 (nol).  
                    e. Memaksa Windows Caching di Memory Apabila manipulasi ini diaktifkan, Windows tidak akan melakukan
                    paging file ke dalam hard disk. Sistem operasi dan program-program
                    menjadi lebih responsif. Namun,  trik ini HANYA disarankan untuk
                    komputer yang memiliki memori lebih dari 128 MB. 
                    Untuk melakukan manipulasi, panggil Regedit alias program Registry
                    Editor. Dan pergilah ke lokasi:
                    HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session
                    Manager\Memory Management
                    Setelah subkey Memory Management ditemukan, klik ganda pada nama
                    value LargeSystemCache.  Lalu masukkan angka 1 pada isian Value
                    Data dan klik OK.



                    Jika diaktifkan, sistem akan mencoba mengalokasikan seluruh memori
                    (kecuali 4 MB untuk disk caching) untuk file caching. Komputer akan
                    melakukan caching kernel XP di dalam memory sehingga Windows XP
                    dapat berjalan lebih cepat.
                    Sampai di sini cukuplah ngobrol kita tentang pagefile. Fuuuuf… semoga
                    enggak mengerti ya... hehehe

                    Memaksa Windows Tidak Memakai Pagefile
                    Manipulasi ini agak berlawanan dengan tujuan kita
                    mengoptimasi pagefile. Tapi tidak apa-apalah, siapa
                    tahu sampeyan berminat...
                    Apabila manipulasi ini diaktifkan, Windows seharusnya
                    tidak melakukan paging file ke dalam hard disk. Lakukan hal ini, jika Anda memang tidak ingin memakai jasa pagefile
                    Panggil Regedit alias program Registry Editor. Dan pergilah ke lokasi:
                    HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session Manager\Memory Management

                    Anggap saja subkey Memory Management kita temukan. Carilah
                    nama value  DisablePagingExecutive.  Klik ganda nama value tersebut. Lalu masukkan angka 1 pada isian Value Data dan klik OK. Beres Bos!



                    »»  READMORE...
                     
                    Copyright 2009 Gandhy's blog. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan