Sabtu, 07 November 2009

memodifikasi windows XP dengan nLite



Dengan software ini kita bisa mengubah total konfigurasi file setup dari windows yang kita inginkan , kita dapat membuang komponen-komponen pra-install, service pack bisa dibuang atau diintegrasikan, automatic action waktu penginstallan dan segala macam interupsi dan prompt-prompt seperti pengisian sn, tipe keyboard, waktu atau admin password bisa ditiadakan. Jadi, penginstallan dapat berjalan mulus dari awal sampai akhir tanpa perlu segala macam input dari penginstaller.


Dalam kesempatan ini akan dibahas mengenai cara untuk membuat CD OS + SATA, sehingga kita tidak perlu memasukkan lagi driver SATA. Berikut caranya.
1. Download aplikasi nLite.
2. Install Aplikasi tersebut.
3. Setelah selesai, buka nLite.

4. Masukkan CD OS Windo ws Xp, cari lokasi CD OS Windows Xp dengan menekan browse. tekan tombol next.
5. Import file-file hasil extract sata.Tekan Next.
6. Untuk membuat bootable iso, pilih Driver dan Bootable ISO. Tekan Next.
7.Tekan lanjut, jikan ingin menyisipkan tekks silahkan klik sisipkan. Tekan tombol Next.
8. Pilih Yes untuk memulai proses penerapan instalasi.
9. Component, merupakan contoh pilihan membuang program mana yang tidak dikutsertakan jika nanti anda melakukan instalasi Windows XP, anda bisa membuang dengan memilih pada kategori tersebut.
10. Unattended, ini pilihan yang bisa Anda otak-atik.
11. Option, berisikan parameter tingkat kompresi, folder, language, dan lain lain.
12. Disini anda dapat mengatur optimasi Windows, dari boot, trik internet dan lain lain.
13. Spipstream, proses driver yang ditambahkan. Jika ditanya pilih Yes
14. Created Image, bootable ISO adalah proses pembuatan file ISO sebagai nantinya hasil dari nLite ini bisa dibakar pada keping CD, anda pun juga bisa langsung bakar ke CD, namun saya sarankan menggunakan Create sehingga anda punya file imagenya. Pada tahap ini anda bisa memberikan label sesuai kemauan anda lalu klik Make ISO dan simpan di tempat yang telah anda tentukan.
15. Kita sudah selesai memodifikasi windows agar sesuai keinginan 

»»  READMORE...

GENERASI PROSESOR PENTIUM 4

Pentium 4 adalah mikroprosesor generasi ketujuh yang dibuat oleh Intel Corporation dan dirilis pada bulan November 2000 meneruskan prosesor Intel pentium III. Nama perkenalan generasi awalnya adalah Willamette, kemudian dikembangkan kembali dengan nama perkenalan Northwood, Prescott, dan Cedar-Mill.

2000: Intel® Pentium® 4 Processor
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.
Nama prosesor Intel Pentium 4
Nama perkenalan Willamette,Northwood,Prescott,Cedar-Mill
Luas penampang Willamette: 217 mm2 Northwood: 131 mm2 Prescott: 112 mm2
Proses Produksi Willamette: 180 nm Northwood: 130 nm Prescott: 90 nm Cedar-Mill: 65 nm
Jangkauan Kecepatan 1,3 GHz hingga 3,8 GHz
Transistor Willamette: 42.000.000 Northwood: 55.000.000 Prescott: 125.000.000
Instruksi Tambahan x86, MMX, SSE, SSE2, SSE3 (Prescott dan Cedar-Mill), EM64T (Prescott dan Cedar-Mill), Intel xD (Execute Disable Bit untuk melindungi diri dari ancaman buffer overflow), Intel Hyper-Threading (beberapa prosesor Northwood, Prescott, dan Cedar-Mill), dan teknologi virtualisasi Intel (Vanderpool)
Bus sisi Depan (FSB) 400 MHz, 533 MHz, 800 MHz, atau 1.066 MHz (bersifat empat kali lipat atau quad)
Pipeline Willamette dan Northwood: 20 Prescott dan Cedar Mill: 31
Cache L1 Cache data: 8 KB (Wilamette, Northwood); 16 KB (Prescott, Cedar-Mill) Cache instruksi: 12 KB
Cache L2 256 KB, 512 KB, atau 1.024 KB, dalam tubuh, kecepatan penuh (setara dengan kecepatan prosesor) dengan lebar lajur 256-bit
Jenis cache L2 Asosiatif delapan lajur, mendukung ECC
Cache memori 4 GB
Dudukan Prosesor FC-PGA 423 (Flip-Chip Pin-Grid Array) FC-PGA Mikro 478 (Micro Flip-Chip Pin-Grid Array) LGA 775 (Land Grid Array)
Dukungan multiprosesor Tidak (hanya didukung oleh Intel Xeon
Memori yang Didukung SDRAM: PC-133 DDR-SDRAM: PC-2100, PC-2700, PC-3200 (satu atau dua kanal) DDR 2-SDRAM: PC-4200, PC-5300, PC-6400, PC-8000 RDRAM: PC-600, PC-700, PC-800, PC-1066.

2001: Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula. 2001: Intel® Itanium® Processor

Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ). 2002: Intel® Itanium® 2 Processor

Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium.

2003: Intel® Pentium® M Processor
Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana. 2004: Intel Pentium M 735/745/755 processors

Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.

2004: Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.

2005: Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.

2005: Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.

2006: Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP ).

2006: Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP).
»»  READMORE...

Selasa, 03 November 2009

Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan

Guru Pembimbing : Bu Mukaromah Kelas : XI TKJ 2
Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan. > Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi BusMerupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node. Karakteristik topologi Bus adalah:• merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node. • Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi • Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data). • Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti • Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan • dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal. Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah: a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card) Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA. b) Kabel dan konektor Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut. Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps. Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap. Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni: • Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial. • TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm. • TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan. > Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi StarTopologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan. Karateristik topologi Star adalah:• Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi. • Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node. • Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain • Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP. Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah: 1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card) Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan jenis PCI. 2. Kabel dan Konektor Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih biru). Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools. Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PCPerbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti. Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama. Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP. 2) Pemasangan Kabel pada Konektor• Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter. • Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45. Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu: 1. Kabel Lurus (Straight Cable) Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch. 2. Kabel Silang (Crossover Cable) Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub. 3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan • Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node. • Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. 4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup. Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara: a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card) Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara: Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel b) Pemilihan Protocol Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut: c) Pengisian IP Address dan Subnetmask IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama. Kelas Alamat IP Address IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu: • Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan • Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet. d) Pemilihan Workgroup Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut. Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni: 1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan 2) Pengujian konektifitas jaringan 3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara: A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni: a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open, c) Pemasangan konektor tidak longgar d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan. Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan. B. Pengujian konektifitas jaringan Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju. Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup. Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan. Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut. Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap. Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG /ALL (IP Configuration) IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG /ALL|MORE. Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa : a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_5 b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter. c) Physical Adapter adalah 05-62-48-97-29-83 d) IP Addres adalah 10.1.1.5 e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi. Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik. Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal). Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya. Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki. Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing. Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak. Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki. Pertanyaan Terkait: 1. perbedaan switch yang digunakan topologi bus dan star? 2. mengapa ketentuan setiap ujung kabel coaxial harus diterminasi dengan terminator 50-ohm? 3. cara setting internet di topologi bus? 4. Apa kelebihan dan kekurangan dari kabel jenis coaxial dan UTP dalam system jaringan? 5. Apa perbedaan pengiriman data dan penerimaan data menggunakan kabel UTP model kabel lurus (straight cable) dan kabel silang ( crossover cable )? 6. Apakah dalam setting konfigurasi computer client terdapat perbedaan? Dimana perbedaannya dan kenapa? Jawaban: 1. Switch pada topologi bus menyediakan sebuah jalur komunikasi virtual antara dua buah komputer yang akan berkomunikasi. Switch mendeteksi bila ada dua buah komputer yang ingin saling berkomunikasi. Kemudian switch akan membuat jalur komunikasi virtual di antara keduanya sehingga data bisa dikirimkan melalui jalur tersebut. Setelah transfer data selesai, jalur virtual ini akan dihancurkan. sedangkan switch pada topologi star digunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access / Collision Detected) yang dapat mengurangi terjadinya masa tenggang (saluran kosong) dengan mendeteksi tabrakan informasi 2. Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar). 3. untuk setting topologi bus peralatan atau bahan yang dibutuhkan adalah: Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card) - Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot - ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA a. Kartu jaringan (LAN Card) ISA dengan konektor BNC dan RJ45 b. kartu jaringan (LAN Card) ISA dengan konektor BNC c. kabel dan konektor Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah: dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni: a) Konektor BNC b) TerminatorBNC c) TBNC Untuk setting ke jaringan hal yang dibutuhkan adalah: Protokol TCP/IP Karena penting peranannya pada sistem operasi Windows dan juga karena protokol TCP/IP merupakan protokol pilihan (default) dari Windows. Protokol TCP berada pada lapisan Transport model OSI (Open System Interconnection), sedangkan IP berada pada lapisan Network mode OSI IP Address IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1. Network ID Host ID IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada. Domain Name System (DNS) Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis. 4. *Kelebihan kabel coaxial dalam sistem jaringan adalah kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut. Sehingga dapat digunakan dalam jangkauan yang lebih panjang Memiliki jangkauan yang panjang mencapai 300 m dalam satu jaringan. *Kelemahan kabel coaxial adalah signal melewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data) besar. *Sedangkan kabel UTP keuntungannya adalah tidak terjadinya collision (tabrakan data atau tercampurnya data) tidak terjadi karena kabel data terpisah dan semua arus data ditangani oleh hub/switch. *Kelemahan kabel UTP terjadinya interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). Dalam kabel UTP timbul interferensi listris yang terdapat pada 2 atau 4 pasang tersebut. Daya jangkau kabel UTP 100 m dalam satu sistem jaringan. 5. Pengiriman data dengan model kabel lurus adalah data dikirimkan ke hub/switch baru dari hub dikembalikan. Pengiriman data oleh network adapter akan diterima sebagai signal pengiriman data oleh hub/switch dan penerima data di network adapter dan penerimaan data oleh hub/switch. Pengiriman dan penerimaan data kabel silang (crossover cable) dari komputer ke komputer Pengiriman data oleh network adapter komputer 1 akan diterima sebagai sinyal penerima di network adapter komputer 2 dan penerimaan data oleh network adapter komputer 1 adalah merupakan pengiriman data oleh network adapter komputer 2. 6. Setting konfigurasi komputer client terdapat perbedaan. Letak perbedaannya terdapat pada pengisian computer name dan pada IP Addressnya. Jika terjadi kesamaan nama akan mempersulit kita dalam pengenalan komputer mana yang kita hubungi jika namanya sama. Jika terjadi kesamaan pada IP Address maka dapat menyebabkan terjadinya perebutan alamat yang menyebabkan keduanya sama-sama tidak dapat mengakses sistem jaringan.
»»  READMORE...

Sabtu, 31 Oktober 2009

OSI LAYER

Model OSI adalah suatu dekripsi abstrak mengenai desain lapisan-lapisan komunikasi dan protokol jaringan komputer yang dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif Open Systems Interconnection (OSI). Model ini disebut juga dengan model “Tujuh lapisan OSI” (OSI seven layer model).



baca lainnya..
»»  READMORE...

Sabtu, 28 Maret 2009

SHARING PRINTER DAN FOLDER


Kata Pengantar

Dengan limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah Allah SWT, saya dari Kelas Sepuluh Teknik Komputer dan Jaringan dapat menyelesaikan Makalah tentang cara mensharing printer ini.
Makalah ini dapat terselesaikan karena adanya kerja sama yang baik antara siswa SMKN 1 Purwosari, ini merupakan obsesi dan komitmen saya untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dalam menerapkan ilmu yang saya dapat dibangku Sekolah.
Didalam Makalah ini siswa disusun terampil untuk menyelesaikan personal dalam dunia luar sekolah, oleh karena itu pengerjaannya diserahkan kepada para siswa dengan menggunakan waktu sesegannya. Tugas ini juga diupayakan dapat mendorong para siswa dalam mengembangkan kreatifitasnya dalam belajar.
Dengan demikian, siswa diharapkan secara aktif mengembangkan dan menerapkan kemampuan-kemampuannya. Oleh karena itu, bentuk-bentuk pelaksanaan kegiatan mulai dari mengamati sampai mengkomunikasikan yang sesuai, saya coba untuk menyelesaikannya, saya sadar bahwa penyusunan Makalah ini masih jauh dari sempurna tanpa ada bimbingan dari bapak/ibu guru. Untuk ini saya sangat berterima kasih atas saran dan kritik membangun dari semua pihak.
Semoga Makalah ini bermanfaat bagi pembaca yang merupakan kemajuan pendidikan dalam rangka menghadapi era globalisasi.

Purwosari, 28 Maret 2009



Penyusun


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan semakin meningkatnya kebutuhan komunikasi global, sehingga diperlukan pengetahuan tentang teknologi informasi itu, komunikasi data, dalam hal ini berkomunikasi data online tentunya sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. “ Mengapa komunikasi data sangat dibutuhkan oleh perusahaan?” tentunya hal itu menjadi pertanyaan saya. Peusahaan atau organisasi sangat membutuhkan suatu sarana yang dapat membantu dalam berkomunikasi data agar satu sama lain dapat saling berhubungan guna menjalankan dan mengembangkan usahanya. Teknologi informasi terutama yang berhubungan dengan informasi global banyak dibutuhkan oleh masyarakat sekarang ini. Untuk membuat suatu Local Area Network diperlukan suatu LAN yang digunakan untuk menghubungkan beberapa PC dalam suatu jaringan yang luas.
Untuk lebih meringankan biaya pengadaan jaringan maka sebuah LAN dapat dibangun dari sebuah Personal Computer dengan menggunakan operator sistem yang tertentu sehingga biaya yang digunakan untuk membangun suatu jaringan luas bisa lebih ringan dan Sharing Printer juga dapat dilaksanakan guna mempermudah untuk meringankan suatu pengePrint-an dalam jaringan luas maupun kecil.

    Sharing Local Drive(FOLDER/FILE)


    Sharing local drive dimaksudkan untuk memberikan hak pakai pada komputer lain, sehingga anda dapat melihat isi dari komputer lain.

    Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan sharing local drive ini adalah sebagai berikut :

    1. Pada layar Desktop, klik dua kali (double click) pada shortcut My Computer dan di layar akan terlihat jendela My Computer.

    2. Klik kanan pada Hard Disk Devices, misalnya drive D:, kemudian klik pilihan Sharing and Security. Perhatikan tampilan berikut ini :

    1. Kotak dialog drive D: akan terlihat di layar dan klik pada tab Sharing, Perhatikan tampilan berikut ini :

    2. Klik link If you understand the risk but still want to share the root of the drive, click here sehingga di layar akan terlihat kotak dialog seperti berikut :

    3. Klik pilihan Share this folder on the network, kemudian tentukan nama dari drive yang akan di sharing sehingga nama tersebut akan terlihat dan dapat dibaca oleh computer lain, misalnya DATA (D). Anda dapat menentukan sharing ini untuk computer-komputer lain dalam suatu jaringan 6. Klik tombol OK.


Peripheral Printer merupakan salah satu alat peripheral untuk mencetak data yang dikirimkan oleh perintah komputer. Printer dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu Printer Dot Matrik, Printer Inkjet, dan Printer Laser Jet. Proses istalasi dapat dilakukan beberapa langkah diantaranya melalui Device Manager dan Auto Play driver printer. Berikut ini langkah-langkah instalasi Printer Inkjet melelui Device Manager, artinya proses instalasi printer dengan cara mencari peripheral yang telah terhubung dengan PC. Instalasi ini dapat dilakukan dengan 2 langkah, yaitu melalui server dan client (bila terhubung dalam suatu jaringan).

Server.

Bagi server, yang diperlukan dalam mengistal sebuah printer adalah sebagai berikut:

1. Persiapkan terlebih dahulu perangkat PC yang ready.

2. Hubungkan kabel power printer pada arus AC, dan hubungkan pula kabel USB pada PC.

3.Bila pemasangan telah benar akan berlanjut seperti berikut:

Gambar berikut menunjukkan bahwa terdapat hardware baru yang terpasang pada USB PC.

4. Untuk mengistall printer dapat dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya dengan melalui Device Manager.

5. Pilih Device Manager.

6. Akan terdapat hardware yang belum teristall. Klik kanan pada USB Device. Klik kanan, pilih “Update Driver…”.

7. Kemudian akan tampilan seperti berikut, pilih pada pilihan yang pertama untuk otomatis, atau pilih pada pilihan kedua untuk menunjukkan tempat yang lebih spesifik.

8. Tunggu sebentar, system mencari file driver printer.Tunggu sebentar, system mencari file driver printer

9. Hardware telah teridentifikasi (Update) yakni Brother DCP-560CN

10. Periksa kembali pada Device Manager.

11. Atau dapat melalui Start > Printers and Faxes.

12. Maka sebuah printer telah terinstall.

Client

1. Pada sebuah jaringan, client hanya perlu mengsharing printer dari server. Pastikan kabel LAN-card terpasang baik, dan setting IP telah dilakukan dengan benar.

2. Cek terlebih dahulu, apakah computer kita telah masuk dalam jaringan. Periksa dengan Run > cmd > ping (IP address server). Bila tampil sebagai berikut maka sambungan pada computer anda telah benar.

3. Bila sambungan tidak tepat, atau server tidak aktif, maupun Fire Wall dalam keadaan “ON” maka akan tampil sebagai berikut.

4. Sharing printer dapat dilakukan dengan langkah: Statr > Printers and Faxes.

5.
Klik “Add a printer” pada Printer Tasks.
6. Tekan Next > untuk melanjutkan.
7. Pada pilihan Local or Network Printer pilih “A network printer or a printer attached to another computer”. Next >
8. Pilih “Browse for a printer” pada Specify a Printer. Next >
9. Tentukan printer yang akan di-sharing. Next >
10. Sebuah printer telah tersharing pada computer kita. Finish >
11. Periksa kembali pada Printers and Faxes.

............SELAMAT MENGERJALAN.............
»»  READMORE...

Kamis, 01 Januari 2009

7 OSI LAYER


Model OSI adalah suatu dekripsi abstrak mengenai desain lapisan-lapisan komunikasi dan protokol jaringan komputer yang dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif Open Systems Interconnection (OSI). Model ini disebut juga dengan model “Tujuh lapisan OSI” (OSI seven layer model).





Ketujuh lapisan dalam model ini adalah:

Lapisan fisik (physical layer)


Physical layer mendefinisikan karakteristik mekanik, elektrik, fungsional, dan prosedural untuk mengaktifkan, mempertahankan/memelihara (maintain), serta memutuskan (deactivate) koneksi untuk mentransmisikan deretan bit melalui suatu saluran fisik.

Kararakteristik

  1. Mengirim bit dan menerima bit

  2. Berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi

  3. Merepresentasikan bit ini tergantung dari media dan protocol yang digunakan. Dapat menggunakan frekuensi radio atau state transition (perubahan tegangan listrik dari rendah ke tinggi dan sebaliknya)

  4. Menentukan kebutuhan listrik, mekanis, prosedural dan fungsional, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antarsistem.

Fungsi

  • Memindahkan bit antar devices

  • Spesifikasinya berupa voltase, wipin pada kabel. Contoh : EIA/TIA-232, V.35, …



Komponen

hub


HUB adalah sebuah alat yang digunakan dalam jaringan LAN yang bekerja di OSI pada layer Physical layer. Hub berfungsi sebagai konsentrator yaitu digunakan untuk menghubungkan 2 atau lebih komputer yag ada pada jaringan LAN yang menggunaan topologi star. disini hub tidak melakukan traffic control jadi jika terlalu banyak port yang ada pada hub tersebut digunakan akan mengaibatkan kinerja hub turun hal ini terjadi karena sering terjadinya collision antara ethernet.


Repeater

Merupakan sebuah device yang meregenerasi/menghasilkan kembali sinyal yang ditransmisikan pada kabel. Repeater mengijinkan sinyal untuk mengalir diluar batas keterbatasan panjang kabel. Sebuah repeater tidak melakukan translasi atau filterisasi paket.

Media transmisi

Media Transmisi adalah media yang digunakan sebagai penghubung antara pengirim dan penerima, untuk melintaskan isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara dan akan diubah kembali menjadi data.



Protocols

  • IEEE 802 (Ethernet standard)

  • IEEE 802.2 (Ethernet standard)

  • ISO 2110

  • ISDN

Lapisan koneksi data (data link layer)


Data link layer, Layer ini memetakan unit data yang bersal dari network layer menjadi frame data yang dapat ditransmisikan. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi di aas, data link layer menyediakan proses sinkronisasi, error control dan flow control. Selain itu, jika diperlukan, layer 2 juga melaksanakan proses multiplexing satu data link ke dalam beberapa saluran fisik.

Karakteristik

  1. Menyediakan transmisi phisik dari data

  2. Menangani notifikasi error, topologi jaringan, flow control

  3. Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN menggunakan hardware Address (MAC)

  4. Media Access Control (MAC), 24 bit vendor code dan 24 bit serial numbernya

  5. Menerjemahkan dari layer network diatasnya ke bit-bit layer phisik di bawahnya

  6. Melakukan format pada pesan atau data menjadi pecahan-pecahan (data frame)

  7. Menambahkan header yang terdiri dari alamat h/w sources & destination (semacam informasi kontrol)

  8. Membentuk encapsulations yang membungkus data asliEncapsulations akan dilepas setelah paket di terima oleh layer dibawahnya

  1. Layer inilah yang mengidentifikasi peralatan pada network

  2. Pembungkusan ini akan berlanjut di hop lain sampaipaket sampai ke tujuan

  3. Paket tidak akan berubah sepanjang pengiriman



Fungsi

  • Mengkomuninasikan bit ke bytes dan byte ke frame

  • Menerima perangkat media berupa MAC Addressing

  • Deteksi error dan recovery error. Contoh : 802.3/ 802.2/ HDLC

Komponen

Bridge



Bridge adalah alat yang digunakan pada suatu jaringan yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment yang lebih kecil. bridge membaca alamat MAC (media access control0 dari setiap paket data yang diterima yang kemudian akan mempelajari dridging table untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan bridge selanjutnya pada paket data tersebut, apakah diteruskan atau di abaikan. jika switch menpunyai domein collision sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu juga dengan bridge memiliki domain collision ttetepi ia juga dapat membaginya dari sebuah domain collision yang besar menjadi yang lebih kecil, dah bridge hanya akan melewatkan paket data antar segment - segment jika hanya segment itu sangat diperlukan.

Switch



Switch Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LAN.

Protocols

Media Access Control:

Communicates with the adapter card

Controls the type of media being used:

  • 802.3 CSMA/CD (Ethernet)

  • 802.4 Token Bus (ARCnet)

  • 802.5 Token Ring

  • 802.12 Demand Priority




Lapisan jaringan (network layer)


Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.

Arti istilah Brouter dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut :

Suatu alat penghubung jaringan yang mengkombinasikan fungsi router dan bridge. Alat ini mengatur lewatnya data sesuai dengan protokol yang dipakai dan menjembatani semua lalu lintas data lain.

Contoh dari Network layer:

Router :




Network components:

* Brouter

* Router

* Frame Relay Device

* ATM Switch

* Advanced Cable Tester

Protocols:

* IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;

* IGMP;

* IPX

* NWLink

* NetBEUI

* OSI

* DDP

* DECnet

Lapisan transpor (transport layer)

Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.

Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.

Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.

Arti istilah Brouter dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut :

Suatu alat penghubung jaringan yang mengkombinasikan fungsi router dan bridge. Alat ini mengatur lewatnya data sesuai dengan protokol yang dipakai dan menjembatani semua lalu lintas data lain.

Contoh dari transport layer :

B-router

Network components:

* Gateway

* Advanced Cable Tester

* Brouter

Protocols:

* TCP, ARP, RARP;

* SPX

* NWLink

* NetBIOS / NetBEUI

* ATP

Lapisan sesi (session layer)


Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.

Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.

Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.

Contoh dari Session layer:

Gateway

Network components:

* Gateway

Protocols:

* NetBIOS

* Names Pipes

* Mail Slots

* RPC

Lapisan presentasi (presentation layer)

Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.

Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.

Contoh dari Pressentation layer:

Gateway

Network components:

* Gateway

* Redirector

Fungsi Layer Presentasi (Layer 6)

Bagaimana data di presentasikan

Type data, enkripsi, visual images, dll

Contoh : JPEG, GIF, ASCII, EBCDIC



Protocols:

* None

Lapisan aplikasi (application layer)


Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.

Contoh dari Application layer:

Gateway

Network components:

* Gateway

Protocols:

* DNS; FTP

* TFTP; BOOTP

* SNMP; RLOGIN

* SMTP; MIME;

* NFS; FINGER

* TELNET; NCP

* APPC; AFP

* SMB
»»  READMORE...
 
Copyright 2009 Gandhy's blog. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan