Senin, 10 Mei 2010

Memeriksa AutoRun Registry

Autorun registry adalah suatu subkey registry (cabang syaraf) Windows yang
berguna untuk menjalankan suatu program secara otomatis saat Windows
dihidupkan. Jadi, jika ingin agar file X.EXE (misalnya) aktif saat Windows
dihidupkan, maka kita harus menulisi subkey autorun ini dengan suatu nama
value yang berisi data yang menyebutkan bahwa file X.EXE adalah file yang
harus dieksekusi. Lebih kurang begitulah… Pada bagian ini kita akan melihat
beberapa cara untuk memeriksa autorun registry Windows. 

1. Memakai Msconfig 
 Tools standar milik Windows untuk memeriksa konfigurasi autorun adalah
program System Configuration Utility atau lebih dikenal dengan nama msconfig.
File pengaktif program tersebut bernama msconfig.exe. Untuk memanggilnya
dilakukan via perintah Run dari menu Start. Klik Start - pilih Run dan ketikkan
msconfig. Tekan Enter atau klik OK.


Jendela System Configuration Utility akan muncul dan terlihat beberapa tab.
Kita tidak akan membahas semuanya. Kita hanya akan berkonsentrasi pada tab
Startup. Yang lain pelajari sendiri… ☺ Tab Startup ini berguna untuk melihat
program apa saja yang akan dijalankan oleh Windows pada saat Windows
diaktifkan. Ini dia! Virus biasanya akan memblokir penggunaan program ini.
Entah itu dengan mematikan pilihan Run atau memonitor caption (judul/nama)
jendela program yang sedang aktif. Jika jendela ini aktif, secara otomatis virus
akan segera menutupnya atau mungkin melakukan booting ulang. Terserah ama
program virus.


Pada tab ini akan terlihat kolom Startup item, yang menunjukkan nama item
yang akan dijalankan saat Windows diaktifkan. Juga kolom command yang
biasanya berisi program yang diaktifkan plus parameternya jika ada. Sedangkan
kolom Location menunjukkan lokasi subkey (syaraf) registry yang menyimpan
setting data ini. Pada contoh terlihat nama ctfmon ternyata milik program yang
bernama ctfmon.exe dan berada di folder d:\windows\system32.
Virus biasanya akan membuat suatu nilai di sini, agar file yang memicu pengaktif
programnya dijalankan saat booting Windows terjadi. Sehingga penelitian
di bagian ini amat penting untuk dilakukan. Celakanya lagi, virus-virus sekarang
memasangkan nama itemnya dengan nama yang “berbau-bau” nama file sistem
Windows. Hal ini untuk mengelabui pemakai yang memeriksanya. Misalnya
dengan nama windows.exe, svc0host.exe, rundlll.exe, dan lain sebagainya.
Di sini kejelian kitalah yang menentukan sukses tidaknya mengenali file virus.
Dan ini perlu latihan…. ☺
Jika kita sudah menemukan item yang kita curigai, hilangkan tanda centang
yang ada di depan startup item. Jika tidak dicentang, artinya item tersebut tidak
akan dijalankan saat booting dilakukan. Sebaliknya, jika dicentang, maka akan
dijalankan. Setelah kita melakukan proses centang dan un-centang … ☺ klik
OK dan lakukan booting ulang agar proses pengubahan menjadi aktif.


2. Memakai Regedit
Tools standar milik Windows lainnya yang dapat dipakai untuk memeriksa
konfigurasi autorun registry adalah program Registry Editor atau lebih dikenal
dengan nama Regedit. File pengaktif program tersebut bernama regedit.exe.
Untuk memanggilnya dilakukan via perintah Run dari menu Start. Klik Start -
pilih Run dan ketikkan regedit. Tekan Enter atau klik OK.


Program registry editor akan tampil. Pergilah ke lokasi:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\
Run
Klik ganda berulangkali pada subkey yang terlihat. Sehingga lokasi tersebut
ditemukan.

Pada subkey Run inilah biasanya virus akan menuliskan nama value baru untuk
mengaktifkan program virus. Untuk menghapus data yang ada, klik nama value
dan tekan DEL. Wasalam … masukan akan hilang. Untuk menampilkannya lagi
terpaksa kita harus mengetik ulang. ..
Lokasi-lokasi lain yang perlu kita periksa dalam rangka autorun registry ini
adalah:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\
Run
HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\
RunOnce
HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\
RunOnceEx
HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run
Jika ditemukan nama yang menurut Anda aneh (seperti Anda dan saya .. ☺)
sikat saja!!! enggak pake lama ..



3. Memakai A-squared Hijack
Cara lain untuk memeriksa registry startup ini adalah dengan memakai program
a-squared Hijack. Jika kita aktifkan program ini, maka akan terlihat pada
Autoruns bagian Registry. Perhatikan pada bagian All users.



Di sana akan terdapat beberapa folder yang menunjukkan subkey pada registry
yang dapat dipakai untuk mengaktifkan program. Pada tampilan terlihat Run
RunOnce, RunOnceEX, RunService, RunServiceOnce. Jika folder tersebut tidak
grey, berarti ada isian datanya. Pada contoh, folder Run berisi tiga nama
masukan. Yaitu smapp, 1A-Stardock Traymonitor, dan adobe. Jika kita ingin
agar program tidak dijalankan pada saat Windows dihidupkan, maka hilangkan
tanda centang yang ada di depan Name. Sebaliknya, jika kita ingin mengaktifkan
program, maka harus dicentang.
Untuk folder Current User menunjukkan isian bagi user yang sedang aktif. Jika
kita lihat isinya, lain dengan untuk All Users.


Untuk mematikan atau menghidupkan isian dilakukan dengan cara yang sama
seperti yang baru saja kita bahas. Klik kotak di depan nama value untuk menampilkan
dan menghilangkan tanda centang. Jika dicentang, file tersebut akan
dijalankan saat booting. Jika tidak dicentang, berarti program tersebut tidak
diaktifkan pas Windows melakukan booting. Paham ‘kan?



4. Memakai CSHW
Selain dengan cara-cara di atas, kita dapat memakai jasa CSHW. Program
CSHW dilengkapi dengan modul CSRRE singkatan dari CyberSufi Run
Registry Editor. Yang dapat diaktifkan dengan memilih FIX RUN. Coba lihat
bab yang membahas CSHW. Di sana sudah saya terangkan cara pemakaian
program CSRRE. Tampilan CSSRE adalah sebagai berikut.


Itulah! Beberapa tools yang dapat dipakai untuk mengendalikan masukan
autorun registry. Dengan “bersihnya” bagian ini, kita telah mencegat aktifnya
virus saat Windows kita hidupkan.
»»  READMORE...

Selasa, 04 Mei 2010

Optimalisasi Windows XP

Saat bekerja, sistem komputer akan memakai memory. Itu jelas sekali!
Sering kali sistem komputer membutuhkan RAM lebih dari memory (RAM)
fisik yang dimilikinya. Loh … kalau begitu, komputer bisa macet dong?
Bisa tidak mau bekerja? Jawabnya: tidak juga. Di sinilah peran pagefile
dibutuhkan. Jadi, saat memory kehabisan RAM fisik, ia akan berusaha
membuat apa yang disebut dengan pagefile. Dengan teknologi pagefile
ini, komputer menjadikan sebagian isi disk menjadi memory tambahan.
Jadi, memang kehadiran pagefile agak sulit untuk kita tolak...
Singkat kata, Pagefile dibutuhkan saat komputer kita membutuhkan
tambahan RAM. Itu teorinya! Namun, pada kenyataannya dalam
bekerja, Windows akan selalu berusaha membuat pagefile secara
“natural”. Artinya, biar memory fisik kita bersisa banyak, Windows tetap
akan memakai pagefile dalam bekerja.
Menurut beberapa rumor, ada
yang bilang bahwa 12 MB Virtual Memory harus selalu ada untuk sistem
operasi tanpa mempedulikan jumlah RAM yang ada. Katanya sih karena
Windows didesain untuk melakukan “dump” memory sistem ke pagefile
jika terjadi masalah crash (kerewelan sistem). Okelah! Apa pun itu, ini
sekadar info saja. Yang jelas Windows tetap akan memakai pagefile,
biarpun kita mempunyai memory yang cukup banyak tersisa. Titik...
Oke, kita kembali ke permasalahan. Jadi, dapat dikatakan secara kasar
bahwa Pagefile adalah file temporer yang ada pada hard disk yang
dipakai oleh sistem operasi untuk melakukan pertukaran (swap) darimemory ke hard disk dalam rangka membebaskan memory dari program
yang sedang dijalankan.
Definisi yang rumit bukan? hahaha... Jadi, data program yang tidak
muat pada memory komputer, akan disimpan pada file temporer, yang
lebih ngepop disebut dengan paging file.


1. Membaca Tab Performance Task Manager
Untuk dapat menentukan paging file dengan pas, mau tidak mau kita
harus mencari tahu berapa memory yang kita pakai, dan berapa banyak
yang tersedia pada disk. Dan cara tergampang untuk mengetahui hal itu,
kita dapat memakai program yang telah disediakan Windows, yaitu Task
Manager.
Untuk mengaktifkan Task Manager, tekan kombinasi tombol
ctrl+alt+del. Atau lakukan klik kanan pada taskbar dan memilih Task
Manager. Jendela Task Manager akan tampil. Klik tab Performance.

 Ada beberapa komponen informasi yang
dapat kita cermati. Kita tidak akan detail-detail amat. Pusing dan
membosankan. Asal tahu saja, ya? Jika Sampeyan ingin info yang lebih
dalam, coba amati sendiri.
Komponen informasi yang ada pada tab Performance adalah sebagai
berikut.
* CPU Usage
Grafik yang menunjukkan waktu yang dibutuhkan prosesor dalam
bekerja. Ditampilkan dalam persen.
Jadi, konter ini adalah indikator dari kegiatan prosesor pada saat ini.
Jika prosesor kita sedang sibuk bekerja, maka indikator akan naik. Dan
dapat dipastikan komputer akan berjalan dengan lambat. Pada contoh
adalah 15%. Emm... nggak terlalu sibu...
* CPU Usage History
Fungsi indikator ini untuk melihat sejarah pemakaian CPU. Ditampilkan
dalam bentuk grafik. Tampilan grafik bergantung pada setting-an pada
Update speed dalam menu View.
High = dua kali per detik
Normal = satu kali per dua detik
Low = satu kali dalam 4 detik
Pause = tidak di-update
* PF Usage
Jumlah paging file (PF) yang dipakai oleh sistem. Jika komputer mendekati
memory maksimum, kita dapat meningkatkan ukuran page file. (Ini yang
sebetulnya yang sedang kita bahas.) Pada gambar di atas adalah
153 mb.
* Page File Usage History
Grafik untuk menunjukkan jumlah dari pagefile yang telah digunakan.
Grafik ini juga terpengaruh dengan setting-an update speed pada menu
View.
* Totals
Bagian ini akan memberikan informasi tentang jumlah total handles,
threads, dan processes yang sedang dijalankan oleh komputer.

* Handles adalah suatu nilai yang dipakai untuk
mengidentifikasi secara unik suatu resource, seperti suatu
file atau mungkin suatu key registry. Dengan handle ini,
suatu program dapat memakainya. Pada contoh ini,
handles yang aktif adalah 5074.
* Threads. Suatu objek dalam suatu proses yang menjalankan instruksi
program.
* Processes. Mewakili suatu executable program yang sedang aktif,
seperti Windows Explorer, atau suatu servis Windows. Seperti Task
Manager. Pada contoh, processes yang aktif ada 22. Artinya, ada
22 program atau servis yang sedang aktif.
* Commit Charge (K)
Pada kelompok Commit Charge akan terdapat beberapa info. Total
adalah memory yang dialokasikan untuk program dan sistem operasi.
Oleh karena memory dikopi ke paging file, (sering disebut juga dengan
nama virtual memory), maka nilai Peak dapat melebihi dari ukuran
maksimum memory fisik.
Nilai total adalah sama dengan yang digambarkan dalam grafik Page
File Usage History
. Kita akan bahas lebih jauh lagi nanti, tentang
masalah ini. Pada contoh, Total adalah 156932, limit 492368, dan
peak 173104.
* Physical Memory (K)
Mewakili total physical memory (disebut juga dengan RAM) yang
terpasang pada komputer. Pada contoh adalah 309896.
Available mewakili jumlah memory bebas yang masih bisa dipakai.
Pada contoh adalah 309896.
System Cache menunjukkan physical memory saat ini yang dipakai
untuk map paged (paging file) file yang terbuka (dipakai). Pada contoh
adalah 386336.
* Kernel Memory (K)
Total adalah memory yang dipakai oleh sistem operasi kernel dan
device driver. Pada contoh adalah 48908.
Paged adalah memory yang dapat dikopi ke paging file, oleh karena itu
dapat membebaskan memory fisik. Memory fisik (RAM) yang telah
dibebaskan, kemudian dapat dipakai oleh sistem operasi untuk aktivitas
lain. Pada contoh adalah 39724.
Nonpaged adalah memory yang tetap harus ada (resident) di memory
fisik dan tak dapat dikopi ke paging file. Pada contoh adalah 9184.
Itulah sedikit info ringkas dari tab Performance. Singkat saja ya?... Biar
bingung, maksudnya hehehe....

2. Berapa Besar Ukuran Pagefile yang Ideal?
Jika sistem komputer memakai memory melebih kapasitas RAM yang
ada, artinya sistem telah memakai pagefile. Secara “natural”, Windows
XP akan selalu memakai pagefile “standar”. Saat kita membuka aplikasi
atau membuat data, pagefile biasanya akan dibuat oleh Windows.
Oleh karena banyaknya aplikasi dan data yang kita buka, jika dengan
pagefile “standar” tersebut komputer masih bekerja terlalu berat, maka
saatnya kita membuat pagefile tambahan.
Untuk menentukan pagefile tambahan yang pas, kita harus melakukan
pengawasan pada sistem komputer kita dan melihat berapa banyak RAMdan virtual memory (pagefile) yang dipakainya. Untuk memantau kegiatan
memory ini, kita tentu saja dapat memanfaatkan task manager.
Kita telah belajar membaca task manager bukan?
Panggillah Task Manager. Klik tab Performance. Kemudian pakailah
atau lakukan pekerjaan sampeyan yang paling optimal. Misalnya
membuka Word, mendengarkan lagu, memakai program-program yang
biasa dipakai, dan lain-lain. Pokoknya, pada kondisi “full tempur” yang
biasa kita lakukan.
Perhatikan ukuran terbesar sistem komputer yang pernah terjadi (dipakai)
oleh sistem saat aktivitas optimal kita lakukan. Amati selama beberapa
hari bila perlu (1 minggu misalnya).



Lalu pertanyaannya, bagaimana kita bisa mengetahui ukuran terbesar
dari memory yang dipakai? Entahlah...saya juga tidak tahu...ndak
ding… nanti saya sampeyan gebukin. Caranya, perhatikan bagian Commit Charge, bagian inilah yang wajib kita amati untuk menentukan
pagefile. Akan terdapat tiga info pada bagian ini.
Jika kita amati, pada bagian ini tampilan datanya dalam “K” (kilobyte),
tidak dalam “MB” (megabyte). Sebagai pengingat, 1024 K = 1 MB.
* Total
Bagian ini akan mengacu ke jumlah total sistem memory. Artinya,
memory fisik plus virtual pada saat ini (saat aktivitas kita sedang berlangsung).
Pada gambar terlihat bahwa pemakaian totalnya adalah
sebesar 156.932 K (156932/1024 = 153 Mb).
* Limit
Bagian ini menunjukkan memory limit sistem atau bahasa bodohnya...
jumlah RAM ditambah dengan jumlah virtual memory (pagefile) yang
telah kita alokasikan. Pada gambar terlihat bahwa datanya adalah
sebesar 492.368 K (492368/1024 = 480 Mb).
* Peak
Adalah total pemakaian tertinggi dari sistem memory pada saat ini. Jika
angka Peak lebih besar daripada Limit, kita dalam masalah kekurangan
memory. Kita butuh tambahan virtual memory. Pada gambar terlihat
bahwa nilai Peak yang terjadi adalah sebesar 173.104 K
(173104/1024 = 169 Mb).
Jika nilai peak yang dibutuhkan tidak pernah mendekati jumlah memory
yang tersedia pada Limit, maka secara teori kita dapat melupakan
penambahan pagefile...
Artinya, jika memory yang ada pada komputer selalu mencukupi kebutuhan
kita, maka tambahan pagefile yang kita buat akan sia-sia saja
karena tidak pernah akan disentuh oleh sistem.
Untuk amannya (saya sarankan begitu…), lebih baik kita tetap mendefinisikan
pagefile tambahan. Sekadar untuk berjaga-jaga, eh... siapa
tahu Windows akan bekerja ekstra keras dan tiba-tiba membutuhkan
tenaga memory cadangan. Ukuran standar aman, yang bisa dipakai
adalah 1,5 kali jumlah system memory. Artinya, jika memory komputeradalah 512 mb, maka ukuran ideal dari page file adalah 1,5 x 512 mb
= 768 mb. Jadi, ukuran pagefile yang seharusnya dibuat adalah
768 mb.


3. Swap Ideal?
Pemakai Linux selalu mengandalkan pada partisi disk yang dikhususkan
untuk swap. Dengan cara tersebut, swap tidak pernah mengalami fragmentasi.
Kita pemakai Windows alangkah baiknya jika memakai pendekatan
yang sama dengan Linux.
Jadi, kita sediakan suatu partisi yang dikhususkan untuk menangani swap
file. Mungkin ukurannya sebesar 1 gb. Jika komputer kita telanjur terisi
dengan system, maka kita dapat memakai jasa program semacam
“partition magic” untuk membuat partisi baru.
Yang perlu dicermati pula, kita tidak perlu melakukan format untuk partisi
swap dengan type file system yang serius, seperti NTFS atau FAT32. Pilih
saja FAT16 karena ia bekerja lebih cepat dibanding kedua jenis system
tersebut.
Loh… berani pakai FAT16? Itu ‘khan system “kuno”? Memang! Tapi
karena partisi swap hanya akan menyimpan satu file saja, maka masalah
“ukuran cluster” tidak begitu menjadi masalah. Terus, untuk masalah fitur
keamanan sistem NTFS, tentu saja tidak kita butuhkan. Bikin pusing
komputer saja... Kecuali jika kita memang seorang yang paranoid
dalam mengamankan data... atau bekerja untuk instansi yang suka
main rahasia-rahasia-an semacam BIN mungkin… hehehe..
Selanjutnya, setelah membuat satu partisi khusus, kita atur swap file
dengan fitur Performance Options. Caranya? Klik Start. Pilih Control Panel.


Jendela Control Panel akan muncul. Pada saat ini, pilih Performance
and Maintenance.   




Jendela Performance and Maintenance akan muncul. Kita pilih System.


Jendela System Properties akan muncul. Klik tab Advanced. 


Langkah selanjutnya, pada kelompok Performance. Klik tombol Settings.


Jendela  Performance Options akan muncul. Klik  tab Advanced. 
Perhatikan di kelompok paling bawah akan terdapat kelompok  Virtual
Memory.



Klik tombol Change. Kita akan mengatur nilai virtual memory (pagefile).

Jendela  virtual memory akan muncul. Kita tentukan di mana kita aka
membuat pagefile. Pada contoh ini,  saya mempunyai 1 hard disk saja
dan membaginya menjadi 3 partisi. Saya memilih partisi kedua alia
drive D. Jika kita bingung dalam menentukan ukuran pagefile, perhatika
info yang diberikan Windows untuk kita pada kelompok Total paging fil
size…. Carilah info yang berbunyi Recommended. Pada contoh ini
terlihat nilai untuk Recommended adalah 766 mb. Angka yang lumaya
gede, ya?
Loh… dari mana Windows kok berani-beraninya memberikan sara
kepada kita agar mengalokasi pagefile sejumlah itu? Jika kita runu
(tepatnya mengada-ada … hehehe .., maka nilai itu adalah 1,5 kali dar
memory fisik yang ada di komputer kita.   
Kebetulan memory fisik (RAM) yang ada di komputer saya adalah
512 mb. Jadi, kalau dihitung 1.5 mb x 512 mb = 768 mb. Teru
Windows memberikan saran 766. Ya…. nilai yang hampir mende
katilah...capek deh…. Pak perasaan, kok pembahasannya dipas
pasin sih?  Biarin… coba sampeyan periksa konfigurasi pagefile d
komputer Anda. Nilai Recommended-nya barangkali tidak akan jauh-jauh
dari pembahasan, ngeyel ini...

Oke! Anggap saja kita menurut apa saran Windows. Kita akan memakai
nilai 766 untuk pagefile kita.
Yang terpenting untuk diingat dan dilakukan adalah mengubah nilai
Initial Size dan  Maximum Size ke ukuran disk, yang ukurannya
sama dengan paritisi yang kita buat (jika kita jadi membuat partisi khusus
untuk swap). Atau, ke ukuran tertentu yang kita inginkan (jika kita tidak
ingin membuat partisi khusus swap). Pada contoh ini, saya memakai nilai
recommended.
Mengapa harus sama ukurannya? Dengan membuat ukurannya, initial
dan maximum sama, akan menjaga pagefile dari pengubahan ukuran
yang tidak perlu. Hal ini untuk menghindari masalah fragmentasi (lihat
bab yang membahas fragmentasi) yang dapat membuat kinerja swap
menurun.
Oke! Kita klik Custom size. Pada isian  Initial dan Maximum size
kita isi dengan data  766. Lalu jangan lupa klik tombol  Set. Selesai!
Tinggal kita klik OK untuk menyimpan setting-an pengubahan yang telah
kita lakukan. Dan lakukan booting ulang.
4. Beberapa Cara Mengoptimasi Pagefile
Ada beberapa cara untuk mengoptimasi pagefile. Berikut ini beberapa di
antaranya.
a.  Membuat Pagefile pada Seluruh Drive yang Ada
Trik lain yang dapat meningkatkan kinerja pagefile adalah dengan
membaginya pada semua disk yang ada. Ingat! Pada disk yang lain!
Tidak pada partisi disk dalam satu drive yang sama! Mengapa? Saya
benci mengapa sampeyan musti tanya: mengapa?... Bikin energi
terkuras saja untuk menjelaskannya! Alasannya, Windows mempunyai
kemampuan melakukan beberapa I/O call ke hardware secara simultan. 
Dengan kemampuan ini, Windows mampu bekerja dengan beberapa
pagefile sekaligus di beberapa tempat pada waktu yang berkesinam-
bungan. Jika kita tempatkan pagefile pada partisi dalam satu hard disk,
maka sia-sia saja karena hard drives tidak akan dapat melayani dua
permintaan secara simultan. Namun demikian, hal tersebut dapat dila-
kukan pada drive yang berbeda! Itulah sebabnya tidak disarankan untuk
membuat pagefile pada setiap partisi yang ada pada satu hard drive.  
Jadi, trik ini hanya berlaku, jika kita mempunyai hard disk lebih dari satu. 
Caranya sama saja. Pilih drive, tulis ukuran intial dan maximun sama.
Dan klik Set. Lakukan pada seluruh drive fisik yang diinginkan.
b. Cara Maniak: Mengatur Pagefile Langsung                 
via Registry 
Cara ini adalah cara maniak... capek deh… hehehe.  Karena cara ini
akan mengakses langsung “syaraf Windows” dan mengubahnya. Yak….
Tepat sekali … kita akan bermain-main dengan registry.  
Panggil Regedit alias program Registry Editor. Klik Start Run – ketik
Regedit dan tekan Enter. Dan pergilah ke lokasi:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session
Manager\Memory Management
Tampilan visualnya adalah seperti terlihat pada gambar berikut.



Pada subkey  Memory Management, carilah nama value
PagingFiles. Nama value inilah yang menyimpan info tentang paging
file.
Pada gambar terlihat nama value PagingFiles ada dengan data: 
D:\pagefile.sys 766 766
Nilai pertama menunjukkan di mana lokasi pagefile berada. Pada contoh
ada di drive D dan file pagefile-nya bernama pagefile.sys.
Nila kedua adalah ukuran minimum. Pada contoh ini berisi data 766.
Nilai ketiga ukuran maksimum. Pada contoh ini berisi data 766.
Untuk mengubah nilai tersebut secara manual, klik ganda nama value
PagingFiles. Maka jendela Edit Multi-String akan muncul. Ubahlah data
nama drive atau nilai 766, sesuai kebutuhan. Lalu klik OK. Beres bos!



c.Pagefile Fragmentation
Jika pagefile mengalami fragmentasi, kinerja sistem akan menurun. 
Sayang sekali Windows tidak menyediakan tools  built-in untuk
menangani masalah ini. Pergilah  ke situs system internals. 
(www.sysinternals.com). Situs ini menyediakan program
(PageDefrag) gratis, yang mampu menampilkan fragmentasi pada
pagefile dan menawarkan penataan ulang saat boot nanti. Saya tidak
akan cerewet membahasnya di sini. Silakan download dan coba sendiri. 
Kalau bingung dan tidak bisa, jangan tanya ke saya. Oke? Usaha...
usaha dong...
d. Menghapus Pagefile saat Shutdown Windows tidak akan menghapus atau membuat ulang pagefile. Ini dapat
menimbulkan masalah keamanan. Apalagi jika sampeyan seorang yang
paranoid…
Jika data-data yang kita buat sensitive, kita dapat membersihkan pagefile
saat shutdown. Untuk dapat melakukan  trik ini, kita akan “mengobok-
obok” registry lagi.
Pada swap file (pagefile) yang cukup besar, hal ini akan mengakibatkan
bertambahnya waktu shutdown karena Windows harus menghapus data
pagefile terlebih dahulu.
Untuk mulai melakukan manipulasi, panggil Regedit alias program
Registry Editor. Dan pergilah ke lokasi:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session
Manager\Memory Management



Pada subkey  Memory Management, carilah nama value
ClearPageFileAtShutDown. Klik ganda nama value tersebut, dan
ubahlah isian Value datanya dengan angka  1. Lalu klik OK! Selesai.
Lakukan booting.



Untuk menormalkan lagi, kembalikan isian datanya menjadi 0 (nol).  
e. Memaksa Windows Caching di Memory Apabila manipulasi ini diaktifkan, Windows tidak akan melakukan
paging file ke dalam hard disk. Sistem operasi dan program-program
menjadi lebih responsif. Namun,  trik ini HANYA disarankan untuk
komputer yang memiliki memori lebih dari 128 MB. 
Untuk melakukan manipulasi, panggil Regedit alias program Registry
Editor. Dan pergilah ke lokasi:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session
Manager\Memory Management
Setelah subkey Memory Management ditemukan, klik ganda pada nama
value LargeSystemCache.  Lalu masukkan angka 1 pada isian Value
Data dan klik OK.



Jika diaktifkan, sistem akan mencoba mengalokasikan seluruh memori
(kecuali 4 MB untuk disk caching) untuk file caching. Komputer akan
melakukan caching kernel XP di dalam memory sehingga Windows XP
dapat berjalan lebih cepat.
Sampai di sini cukuplah ngobrol kita tentang pagefile. Fuuuuf… semoga
enggak mengerti ya... hehehe

Memaksa Windows Tidak Memakai Pagefile
Manipulasi ini agak berlawanan dengan tujuan kita
mengoptimasi pagefile. Tapi tidak apa-apalah, siapa
tahu sampeyan berminat...
Apabila manipulasi ini diaktifkan, Windows seharusnya
tidak melakukan paging file ke dalam hard disk. Lakukan hal ini, jika Anda memang tidak ingin memakai jasa pagefile
Panggil Regedit alias program Registry Editor. Dan pergilah ke lokasi:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session Manager\Memory Management

Anggap saja subkey Memory Management kita temukan. Carilah
nama value  DisablePagingExecutive.  Klik ganda nama value tersebut. Lalu masukkan angka 1 pada isian Value Data dan klik OK. Beres Bos!



»»  READMORE...
 
Copyright 2009 Gandhy's blog. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan